Sabtu, 07 Februari 2015

Pewarnaan Gram



LAPORAN

PEWARNAAN GRAM












CUT INDRIPUTRI
PO.71.4.203.13.2.009



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2014







KATA PENGANTAR

              Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah sehingga penyusunan laporan akhir yang berjudul “Pewarnaan Gram dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti final pada mata kuliah Bakteriologi pada Program Studi D IV Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar. Laporan ini juga disusun agar para pembaca khususnya penulis agar dapat mengambil mutiara-mutiara ilmu dari pokok bahasan yang dituliskankan, dalam hal ini berkenaan dengan “Pewarnaan Gram”
           Semoga laporan ini dapat menjadi manfaat  bagi para pembaca, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum khususnya pada diri saya sendiri.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari standar kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya saran dan masukan dari pembaca apabila terdapat kekurangan dan penulisan yang kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

       

    Makassar, 24 Juni 2014
           

      Penulis



DAFTAR ISI

                                                                                 Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
a.       Latar Belakang................................................................................................ 1
b.      Maksud Praktikum.......................................................................................... 1
c.       Tujuan Praktikum........................................................................................... 1
BAB II Tinjauan Pustaka
a.   Landasan Tiori .................................................................................... 2
BAB III Metode Kerja
a.   Alat dan Bahan ................................................................................... 3
b.   Prosedur Kerja .................................................................................... 3
BAB IV Hasil dan Pembahasan
a.   Hasil ................................................................................................... 4
b.   Pembahasan ....................................................................................... 5
BAB V Penutup
a.       Kesimpulan.................................................................................................... 8
b.      Saran.............................................................................................................. 8
Daftar Pustaka................................................................................................ 9





BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi menjadi monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung (Dwidjoseputro.1998).
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro.1998).
            Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah bakteri gram positif akan berwarna ungu ketika diwarnai karena mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal, yang mampu mempertahankan zat warna primer (CGV) setelah ditetesi zat peluntur (alcohol 96%). Sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah, karena mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, yang tidak mampu mempertahankan zat warna primer (CGV), sehingga mengikat zat warna sekunder.
B.       Maksud Praktikum
Praktikum ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu mengetahui apa itu pewarnaan gram.
C.   Tujuan Praktikum
            Praktikum ini bertujuan untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negatif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Landasan Teori
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
Ò  Ungu kristal mewarnai semua bakteri menjadi ungu tua.
Ò  Larutan iodin menahan zat warna violet secara lebih kuat atau lemah, tergantung jenis bakterinya.
Ò  Etanol 95%:
-    memudarkan warna bakteri ketika ungu kristal tidak terikat kuat oleh larutan iodine.
-    tidak memudarkan warna bakteri ketika ungu kristal terikat kuat oleh larutan iodine.
Ò  Larutan fuksin karbol, merah netral, atau safranin (berwarna pink):
mewarnai ulang (pink) bakteri yang warnanya dipudarkan oleh etanol; tidak berpengaruh terhadap bakteri 'yang tetap berwarna ungu tua (tidak dipudarkan oleh etanol)


BAB III
METODE KERJA

A.   Alat dan Bahan

ALAT
BAHAN
REAGEN
Ose
Lampu spritus
Objek gelas
Mikroskop
Tissu
Pipet tetes
Biakan bakteri
Bakteri gigi
Minyak imersi
Aquades/air kran
NaCl
CGV
Iodin
Alkohol 96%
Carbol fuchsin/safrani







B.   Prosedur Kerja
1)        Disiapkan alat dan bahan
2)        Dibersihkan objek gelas hingga bebas lemak
3)        Jika perlu, ditulis kode atau nama bakteri pada sudut objek gelas
4)        Sediaan yang telah difiksasi, dibubuhi larutan CGV selama 1 menit, lalu dicuci di bawah air mengalir.
5)        Ditetesi lugol dan didiamkan selama 1 menit, lalu dicuci di bawah air mengalir.
6)        Direndam dalam alcohol 96% selama 30 detik, lalu dicuci di bawah air mengalir.
7)        Dikeringkan di udara.
8)        Diperiksa di bawah mikroskop dengan menggunakan minyak imersi.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil

                                                             
                                                             
                                                               Gram negatif

Gambar di atas merupakan bakteri gram negative yang dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa objekif 100x. Bakteri berbentuk basil berwarna merah.


                                                                 Gram positif
                                                        
Gambar di atas merupakan bakteri gram positif yang dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa objekif 100x. Bakteri berbentuk basil berwarna ungu.

B.   Pembahasan                           
1. Bakteri Gram Negatif
Pada praktikum kali ini, bakteri gram negative yang diamati terlihat tidak dapat  mempertahankan zat warna primer (warna ungu/CGV) pada saat pencucian dengan alcohol 96%. Hal ini dikarenakan bakteri gram negative tidak mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal.
Berbeda dengan bakteri gram negatif. Bakteri bakteri gram positif akan mempertahankan zat wara primer (warna ungu/CGV)) meskipun dicuci dengan alcohol 96%, hal ini dikarenakan bakteri gram positif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal.
Ciri-ciri bakteri gram negatif yang diamati yaitu:
1)        Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
2)        Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat didalam
3)        lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
4)        Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
5)        Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
6)        Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
7)        Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
8)        Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
9)        Peka terhadap streptomisin
10)    Toksin yang dibentuk Endotoksin
2. Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif yang diamati terlihat mempertahankan zat warna primer (warna ungu/CGV) sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010).
Ciri-ciri bakteri gram positif yang diamati yaitu:
1)        Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
2)        Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.
3)        Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
4)        Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
5)        Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
6)        Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
7)        Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
8)        Tidak peka terhadap streptomisin
9)        Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009). Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek (Fitria, 2009).
Sumber kesalahan identifikasi
Reaksi positif-Gram palsu dapat terjadi karena:
Ò  Apusan difiksasi sebelum benar-benar kering.
Ò  Apusan terlalu tebal.
Ò  Terdapat endapan di botol berisi ungu kristal (saring dulu sebelum dipakai).
Ò  Larutan iodin tidak terbilas sempurna sewaktu pewarnaan.
Ò  Preparat kurang lama dicelupkan ke dalam aseton-etanol.
Ò  Larutan fuksin karbol (atau safranin atau merah neutral) yang dipakai terlalu pekat atau terlalu lama dibiarkan pada preparat.
Reaksi negatif-Gram palsu dapat terjadi karena:
Ò  Preparat kurang lama diwarnai dengan larutan iodin.
Ò  Preparat terlalu lama dicelupkan ke dalam aseton-etanol atau larutan ini tidak terbilas sempurna sewaktu pewarnaan.




BAB V
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumonia.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
Ò  Ungu kristal mewarnai semua bakteri menjadi ungu tua.
Ò  Larutan iodin menahan zat warna violet secara lebih kuat atau lemah, tergantung jenis bakterinya.
Ò  Etanol 95%:
-    memudarkan warna bakteri ketika ungu kristal tidak terikat kuat oleh larutan iodine.
-    tidak memudarkan warna bakteri ketika ungu kristal terikat kuat oleh larutan iodine.
Ò  Larutan fuksin karbol, merah netral, atau safranin (berwarna pink):
mewarnai ulang (pink) bakteri yang warnanya dipudarkan oleh etanol; tidak berpengaruh terhadap bakteri 'yang tetap berwarna ungu tua (tidak dipudarkan oleh etanol)
B.   Saran
Diharapkan kepada para praktikum untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Baik alat maupun benda yang kita gunakan untuk praktikum dan benda yang kita gunakan di tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

www.googleimage.pewarnaangram.com





                                                                                   






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar