LAPORAN
PEWARNAAN GRAM
CUT INDRIPUTRI
PO.71.4.203.13.2.009
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
ANALIS KESEHATAN
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah sehingga penyusunan
laporan akhir yang berjudul “Pewarnaan Gram”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti final pada mata kuliah
Bakteriologi pada Program Studi D IV Analis Kesehatan
Poltekkes Kemenkes
Makassar. Laporan ini
juga disusun agar para pembaca khususnya
penulis agar dapat
mengambil mutiara-mutiara ilmu dari pokok bahasan yang dituliskankan, dalam hal ini berkenaan dengan “Pewarnaan
Gram”
Semoga laporan ini dapat menjadi manfaat
bagi para pembaca, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum khususnya pada diri
saya sendiri.
Penulis
menyadari bahwa laporan
ini masih sangat jauh dari standar kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat
diharapkan adanya saran dan masukan dari pembaca apabila terdapat kekurangan
dan penulisan yang kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Makassar,
24 Juni
2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Halaman
Judul
Kata
Pengantar................................................................................................. i
Daftar
Isi......................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan
a. Latar
Belakang................................................................................................ 1
b. Maksud Praktikum.......................................................................................... 1
c.
Tujuan Praktikum........................................................................................... 1
BAB
II Tinjauan Pustaka
a. Landasan
Tiori .................................................................................... 2
BAB
III Metode Kerja
a. Alat dan
Bahan ................................................................................... 3
b. Prosedur
Kerja .................................................................................... 3
BAB
IV Hasil dan Pembahasan
a. Hasil ................................................................................................... 4
b. Pembahasan ....................................................................................... 5
BAB
V Penutup
a. Kesimpulan.................................................................................................... 8
b.
Saran.............................................................................................................. 8
Daftar
Pustaka................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat),
coccus, spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi
beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil,
dan tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi menjadi monococcus, diplococcus,
sampai stophylococcus. Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah
melengkung dan melengkung (Dwidjoseputro.1998).
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat
sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat
kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan
sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro.1998).
Prinsip dasar dari pewarnaan ini
adalah bakteri gram positif akan berwarna ungu ketika diwarnai karena mempunyai
lapisan peptidoglikan yang tebal, yang mampu mempertahankan zat warna primer
(CGV) setelah ditetesi zat peluntur (alcohol 96%). Sedangkan
bakteri gram negative akan berwarna merah, karena mempunyai lapisan peptidoglikan
yang tipis, yang tidak mampu mempertahankan zat warna primer (CGV), sehingga
mengikat zat warna sekunder.
B.
Maksud Praktikum
Praktikum ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu
mengetahui apa itu pewarnaan gram.
C. Tujuan
Praktikum
Praktikum
ini bertujuan untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pewarnaan
Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama
berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus
dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna
penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua
bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini
berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan
struktur dinding sel mereka. Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu
:
Ò Ungu kristal mewarnai semua bakteri menjadi ungu tua.
Ò Larutan iodin menahan zat warna violet secara lebih kuat atau lemah,
tergantung jenis bakterinya.
Ò Etanol 95%:
- memudarkan warna
bakteri ketika ungu kristal tidak terikat kuat oleh larutan iodine.
- tidak memudarkan warna
bakteri ketika ungu kristal terikat kuat oleh larutan iodine.
Ò Larutan fuksin karbol, merah netral, atau safranin (berwarna
pink):
mewarnai ulang (pink)
bakteri yang warnanya dipudarkan oleh
etanol; tidak berpengaruh terhadap bakteri 'yang tetap berwarna ungu tua (tidak dipudarkan oleh etanol)
BAB
III
METODE KERJA
A.
Alat dan Bahan
ALAT
|
BAHAN
|
REAGEN
|
Ose
Lampu spritus
Objek gelas
Mikroskop
Tissu
Pipet tetes
|
Biakan bakteri
Bakteri gigi
Minyak imersi
Aquades/air kran
|
NaCl
CGV
Iodin
Alkohol 96%
Carbol
fuchsin/safrani
|
B. Prosedur Kerja
1)
Disiapkan
alat dan bahan
2)
Dibersihkan
objek gelas hingga bebas lemak
3)
Jika
perlu, ditulis kode atau nama bakteri pada sudut objek gelas
4)
Sediaan yang telah difiksasi, dibubuhi
larutan CGV selama 1 menit, lalu dicuci di bawah air mengalir.
5)
Ditetesi lugol dan didiamkan selama 1
menit, lalu dicuci di bawah air mengalir.
6)
Direndam dalam alcohol 96% selama 30
detik, lalu dicuci di bawah air mengalir.
7)
Dikeringkan di udara.
8)
Diperiksa
di bawah mikroskop dengan menggunakan minyak imersi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gram negatif
Gambar di atas
merupakan bakteri gram negative yang dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa
objekif 100x. Bakteri berbentuk basil berwarna merah.
Gram positif
Gambar di atas
merupakan bakteri gram positif yang dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa
objekif 100x. Bakteri berbentuk basil berwarna ungu.
B. Pembahasan
1. Bakteri Gram Negatif
Pada praktikum kali ini, bakteri gram negative yang diamati
terlihat tidak dapat mempertahankan zat
warna primer (warna ungu/CGV) pada saat pencucian dengan alcohol 96%. Hal ini
dikarenakan bakteri gram negative tidak mempunyai lapisan peptidoglikan yang
tebal.
Berbeda
dengan bakteri gram negatif. Bakteri bakteri gram positif akan mempertahankan zat
wara primer (warna ungu/CGV)) meskipun dicuci dengan alcohol 96%, hal ini
dikarenakan bakteri gram positif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal.
Ciri-ciri
bakteri gram negatif yang diamati yaitu:
1)
Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15
mm, berlapis tiga atau multilayer.
2)
Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak
(11-22%), peptidoglikan terdapat didalam
3)
lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah
sedikit ± 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
4)
Kurang rentan terhadap senyawa
penisilin.
5)
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat
warna dasar misalnya kristal violet.
6)
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif
sederhana.
7)
Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
8)
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
9)
Peka terhadap streptomisin
10)
Toksin yang dibentuk Endotoksin
2. Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif yang diamati terlihat mempertahankan zat
warna primer (warna ungu/CGV) sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini
akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram
negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis
bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri
(Aditya,2010).
Ciri-ciri
bakteri gram positif yang diamati yaitu:
1)
Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm,
berlapis tunggal atau monolayer.
2)
Dinding selnya mengandung lipid yang lebih
normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama
merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.
3)
Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
4)
Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat
warna seperti ungu kristal.
5)
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
6)
Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
7)
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
8)
Tidak peka terhadap streptomisin
9)
Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Bakteri
gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat
diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki
selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan
kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh
alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009). Sel
bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu
lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi
terlalu pendek (Fitria, 2009).
Sumber kesalahan
identifikasi
Reaksi positif-Gram palsu dapat
terjadi karena:
Ò Apusan difiksasi sebelum benar-benar kering.
Ò Apusan terlalu tebal.
Ò Terdapat endapan di botol berisi ungu kristal (saring dulu
sebelum dipakai).
Ò Larutan iodin tidak terbilas sempurna sewaktu pewarnaan.
Ò Preparat kurang lama dicelupkan ke dalam aseton-etanol.
Ò Larutan fuksin karbol (atau safranin atau merah neutral) yang
dipakai terlalu pekat atau terlalu lama dibiarkan pada preparat.
Reaksi negatif-Gram palsu dapat terjadi karena:
Ò Preparat kurang lama diwarnai dengan larutan iodin.
Ò Preparat terlalu lama dicelupkan ke dalam aseton-etanol atau
larutan ini tidak terbilas sempurna sewaktu pewarnaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pewarnaan
Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama
berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus
dan bakteri Klebsiella pneumonia.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
Ò Ungu kristal mewarnai semua bakteri menjadi ungu tua.
Ò Larutan iodin menahan zat warna violet secara lebih kuat atau lemah,
tergantung jenis bakterinya.
Ò Etanol 95%:
- memudarkan warna
bakteri ketika ungu kristal tidak terikat kuat oleh larutan iodine.
- tidak memudarkan warna
bakteri ketika ungu kristal terikat kuat oleh larutan iodine.
Ò Larutan fuksin karbol, merah netral, atau safranin (berwarna
pink):
mewarnai ulang (pink)
bakteri yang warnanya dipudarkan oleh
etanol; tidak berpengaruh terhadap bakteri 'yang tetap berwarna ungu tua (tidak dipudarkan oleh etanol)
B. Saran
Diharapkan kepada para praktikum untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekitar. Baik alat maupun benda yang kita gunakan untuk praktikum
dan benda yang kita gunakan di tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
www.googleimage.pewarnaangram.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar